Selasa, 22 April 2014

Kecamatan Bone Pantai

JALAN KEHIDUPAN DESA KEMIRI


Bonepantai. PNPM Mandiri Perdesaan telah berlangsung dikecamatan Bonepantai sejak zaman PPK sampai dengan PNPM Mandiri Perdesaan, Desa Kamiri telah terlibat dalam kegiatan PNPM sejak tahun 2009. Banyak hal yang terekam dalam memori masyarakat kemiri sejak bergabung dengan PNPM Mandiri Perdesaan yang pada masa itu desa kamiri merupakan desa yang terisolir sejak dimekarkan, untuk menuju akses ke desa kemiri masyarakat harus menempu perjalan sepanjang ± 3.000 m dengan berjalan kaki melewati hutan dan tanjakan yang tiada akhir. Bahkan desa kamari disebut juga desa diatas awan.

Selama kurun waktu 2009-2010 desa kamiri sangat susah mendapatkan kegiatan
sarana prasarana ini diakibatkan karena akses menuju pusat desa sangat susah, untuk berjalan kaki saja dibutuhkan waktu ± 5 jam tanpa istrahat.  Yang lebih mengkwatirkan adalah dibidang pendidikan dimana dipusat desa tersebut terdapat sekolah satu atap dimana sebagain murid-muridnya menempuh perjalanan yang sangat jauh belum lagi guru-guru berasal dari desa tongo yang berada didaratan. Jadi kadang-kadang ketika guru sampai disekolah murid sudah tidak ada karena terlalu lama menunggu.
Pada Tahun 2010 desa kemiri berpartisipasi pada PNPM Mandiri Perdesaan sejak saat itu yang menjadi prioritas masyarakat adalah peningkatan akses jalan desa. Usulan ini muncul pada saat MD sosialisasi, padahal seharusnya sesuai tahapan setelah MD sosialisasi akan dilaksanakan Pegas untuk menggali permasalahan yang terjadi di masing-masing dusun. Tapi karena persoalan akses jalan ini merupakan harga mati bagi masyarakat maka kami sementara menampung usulan tersebut sambil tahapan tetap jalan.
Ada hal menarik pada saat saya beru bertugas di kec. Bone pantai, biasanya seorang fasilitator ketika bertugas pertama kali mereka melapor ke camat, Pjok dan ke pemerintah desa setempat tapi ini tidak. Saya baru memasukkan tas/barang-barang ke kamar. Pak under sebagai parnert saya, mengajak kesebuah desa untuk manfasilitasi MD Sosialisasi saat itu pak under menyuruh saya untuk bawa baju ganti karena takut hujan. Setelah kami mulai masuk desa sudah mulai terlihat tanjakan yang akan menguras tenaga. Karena saya baru dan tetap menjaga image jadi tidak memperlihatkan ketakutan dan kekwatiran apakah saya bisa mendaki atau tidak. Ternyata saya baru sadar kenapa pak under menyuruh saya bawa baju ganti ternyata ketika sampai dipusat desa kami akan menganti pakaian karena sudah basah oleh keringat. Kami mulai mendaki sekitar jam 9.00 dan sampai dipusat desa sore hari dengan kondisi baju yang basah dan tenaga yang tinggal separuh. Tapi semua terhapus dengan senyuman anak-anak serta masyarakat yang antusias mengikuti musyawarah desa sosialiasi. Dan ketika perkenalan sudah selasai, saya menginstruksikan kepada masyarakat kalau ada pertanyaan, ternyata pertanyaan satu yaitu “ bisa tidak kami dibuatkan jalan” dan satu jawaban dari saya “ bisa” padahal saya belum tau jalan mana yang diusulkan. Karena saya sudah merasakan bagaiaman susahnya masyarakat berjalan kaki maka tdk ada alas an untuk tidak memprioritaskan dan mendanai jalan tersebut.
Akses jalan desa kamari keberadaannya sangat dibutuhkan masyarakat, disamping sebagai sebagai aksen pertanian juga merupakan akses pendidikan karena dipusat desa terdapat sekolah satu atap, dan menjadi permasalahan adalah guru-guru yang mengajar berasal dari desa tongo yang letaknya di daratan. Jadi kadang-kadang guru sampai di sekolah tapi murid-murid sudah pulang karena terlalu lama menunggu dan masih banyak lagi permasalahan lainnya yang terjadi.
Tahapan demi tahapan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan untuk tahun 2010 masyarakat kembali memprioritaskan pembangunan jalan, walaupun muncul kekwatiran bahwa jalan tersebut akan mengalami kendala pada saat pelasaksanaan nanti, karena jalan tersebut sudah berapa kali diusulkan tapi tdk bisa terdanai karena medan yang sangat susah sulit apa lagi anggaran pnpm sangat terbatas. Semua pelaku PNPM di tingkat kecamatan pesimis bahwa usulan terbebut bisa dilaksanakan. Tapi karena kebutuhan dan keinginan masyarakat yang sangat besar, maka kami beranggapan bahwa semua bisa dilaksanakan ketika semua pihak bisa bekerja sama dan saling mendukung. Dan yang menjadi kendala juga bahwa selama keberadaan PNPM di bone pesisir khususnya dan bone bolengo secara umum, belum ada kegiatan yang serupa pernah dilaksanakan. Jadi kami harus bekerja keras agar usulan tersebut bisa didanai dan dilaksanakan
Setelah melalui tahapan demi tahapan dan akhirnya jalan tersebut menjadi prioritas dan bisa didanai dengan anggaran ± 250juta untuk tahun anggaran 2010, pada tahun anggaran 2011 jalan tersebut mengalami peningkatan yang di tahun 2010 hanya pembukan jalan dan penimbunan tahun 2011 mengerasan jalan ( Rabat beton) dan setiap tahun mengalami peningkatan baik pembangunan saluran. Untuk sekarang bukan hanya pejalan kaki yang menikmatai jalan tersebut, roda dua juga sudah bisa sampai dipusat desa. Pelaku-pelaku pnpm kecamatan bone pantai tidak perlu lagi bersusah payah untuk sampai dipusat desa karena mereka sudah bisa mengendarai motor sampai ke lokasi desa tersebut, tahun 2013 juga sudah dibangun Penyediaan air bersih untuk  masyarakat di desa kamari


Dan inilah yang disebut “ jalan kehidupan “

Oleh : Mariadi Lowa,ST




Kelompok Executing Kecamatan Botupingge

KELOMPOK EXECUTING “MANDIRI” MAJU TERUS
TANAH PUTIH KEC.BOTUPINGGE

1.      Sejarah Terbentuknya Kelompok
Desa Tanah Putih merupakan salah satu Desa yang ada di Kecamatan Botupingge Kabupaten Bone Bolango dengan jumlah  penduduk806 Jiwa, Laki-laki 400jiwa, Perempuan 406 jiwa (214 KK). Secara umum masyarakat Desa Tanah Putih mempunyai ikatan kekeluargaan yang cukup erat sehingga hal ini yang memperlancar Proses pembangunan yang ada di Desa termasuk Pembentukan Kelompok-kelompok usaha Ekonomi Kerakyatan.Salah satu program pembangunan Ekonomi kerakyatan yang ada di Desa Tanah
Pengurus Kelompok Lagi Utak-Atik Pembukuan
Putih adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakatat – Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) melalui Bantuan Kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPKP) yang sudah berjalan sejak Tahun 2009.Untuk Desa Tanah Putih ada sekitar 15 Kelompok SPKP yang sudah terbentuk dan berjalan sampai dengan Tahun 2014 ini. Mengingat animo masyarakat/kelompok dalam hal pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat di Desa Tanah Putih maka Mulai Bulan Oktober tahun 2013 beberapa kelompok menginginkan adanya kelompok Executing/Penyalur ada di Desa Tanah Putih hal ini didasarkan oleh kebutuhan Masyarakat Desa terhadap penambahan Modal Usaha begitu Tinggi sehingga kelompok bersama Pemerintah Desa mengajukan permohonan Kepada UPK agar kiranya di Desa Tanah Putih di Bentuk Kelompok Executing. Berdasarkan permintaan tersebut UPK bersama Fasilitator sejak Bulan Oktober Sampai dengan Bulan Desember 2014 Melakukan persiapan dan Pematangan kelompok Executing Didesa Tanah Putih dan di Sepakati melalui Forum
Musyawarah Kelompok
Musyawarah Desa bahwa Desa Tanah Putih membentuk Kelompok executing yang di beri nama kelompok “Mandiri” Maju Terus. Kelompok Mandiri Maju Terus anggotanya adalah gabungan dari beberapa kelompok yang sudah terbentuk sebelumnya yang melebut menjadi satu yang di beri nama kelompok “Mandiri” Maju Terus yang resmi terbentuk tanggal 2 Desember 2013 melalui SK Kepala Desa Tanah Putih.

2.      Kepengurusan Kelompok
Setelah melalui berbagai tahapan  yang di Fasilitasi oleh Pemerintah Desa UPK, Fasilitator Kecamatan Pengurus kelompok “Mandiri” Maju Terus Resmiterbentuk tanggal 2 Desember 2013 berdasarkan hasil musyawarah dan Surat Keputusan Kepala Desa Tanah Putih N0. 16 Tahun 2013 Tentang Susunan Pengurus Kelompok Bumdes “ Maju Bersama “ Desa Tanah Putih Kecamatan Botupingge Kabupaten Bone Bolango Periode 2013 - 2018. Adapun Nama-nama Pengurus Kelompok adalah sebagai Berikut :
Ketua              : Hadijah Radjak
Sekeretaris       : Ulfa Tobuhu
Bendahara       : Erni Ibrahim
Wakil Bendahara        : Sriyanti Ahmad
Bidang-bidang :
1.      Bidang Usaha
Ø  Sahran Tobuhu            (Koordinator)
Ø  Lili M Saleh                (Anggota)
Ø  Yusni Halid                 (Anggota)                   
2.      Bidang Penyelamat Kredit
Ø  Warda Sunati              (Koordinator)
Ø  Rahima Yusuf             (Anggota)
                          3.      Anggota Tetap Kelompok
Ø  Asna Rajak
Ø  Marni Aswin
Ø  Sahlia Usman
Ø  Masria Dadu
Ø  Mukmin Yahya
Ø  Riati Moha
3.      Modal Kelompok
Kelompok Kedatangan Tamu Tim Study Banding
Dari Kecamatan Lain
a.      Kelompok Bumdes Maju Terus Desa Tanah Putih pada tanggal 9 Desember tahun 2013 mendapatkan Modal awal dari UPK Kecamatan Botupingge sebesar Rp. 30.000.000; yang seluruhnya dialokasikan dan tersalurkan untuk simpan pinjam kepada Anggota kelompok/nasabah dengan jumlah anggota 22 Orang.
b. Mengingat kebutuhan Anggota kelompok yang terus bertambah dan Kelompok kehabisan Modal untuk di salurkan kepada anggota  maka pada tanggal  29 Desember tahun 2013 UPK menyalurkan kembali Modal kepada kelompok sebesar Rp. 20.000.000, yang di salurkan langsung oleh Bupati Bone Bolango Bapak Hamim Pou.
c.  Pada akhir Bulan Desember kelompok melakukan Tutup Buku Bulanan dengan rician sebagai berikut :
Wajib   : Rp. 3.361.000.
Pokok  : Rp.16.463.900
Bunga  : Rp.3.527.000
Total Dana kelompok/ 31 Desember Rp.47.500.000
d.      Pada akhir Bulan Januari kelompok melakukan Tutup Buku Bulanan dengan rincian sebagai berikut :
Wajib   : Rp. 6.603.450
Pokok  : Rp. 31.600.500
Bunga  : Rp. 6.517.800
Kegiatan Rapat Rutin Kelompok
Total Dana kelompok/ 31 JanuariRp. 97.000.000
e.   Pada akhir Bulan Februari kelompok melakukan Tutup Buku Bulanan dengan rincian sebagai berikut :
Wajib   : Rp. 6.402.300
Pokok  : Rp. 29.159.400
Bunga  : Rp. 6.385.600
Dana yang sedang bergulir
Total Dana kelompok/ 28 FebruariRp. 142.500.000
Dengan demikian dari total Dana yang di salurkan oleh UPK kepada kelompok sebesar 50.000.000, pada tutup Buku Bulan Februari Dana yang bergulir di anggota kelompok sebesar Rp. 142.500.000
            Semoga kelompok ini menjadi Motor Penggerak Usaha Ekonomi masyarakat yang ada di Desa Tanah Putih  sehingga Harapan masyarakat dalam mengembangkan usaha kecil/menengah bisa tercapai dan kemadirian masyarakat terwujud. Amin…,
Contact Person
1.      Hadijah Radjak (ketua kelompok)            : 0813 5624 1773
2.      Sriyanti Ahmad                                     : 085341333430
3.      Under S. Lawani (FK-P)                        : 0852 4068 3177

4.      Iron,ST (FK-T)                                     : 0853 4249 1954


Iron Ibrahim ST    Facebook

 Under Lawani Facebook



        


Kecamatan Bulawa

TERNAK KAMBING MEMBAWA BERKAH

Keluarga lahamudin & Haimin Musa berhasil dengan Ternak Kambing
 sehingga Bisa Bangun Warung Asongan.

Ingin Mencoba…….?

Awalnya keluarga Bapak Lahmudin & Ibu Haimin Musa hidup serba kekurangan,tinggal di gubuk sederhana di desa Kaidundu Barat Kecamatan Bulawa Kabupaten Bone bolango. Kesehariannya hanya buru tani untuk menghidupi keluarganya, dan pada tahun 2011 mendapat Bantuan Sosial dari Surplus UPK Kecamatan Bulawa berupa soekor Kambing Betina. Bapak Lahmudin Beserta istri memelihara kambing dengan baik sehingga lambat laun kambing melahirkan 2 ekor anak kambing betina, dengan ke uletan & kesabaran  keluraga bapak lahmudin merawatnya sehingga anak kambing hidup sampai besar.
Sesuai kesepakatan Forum tentang penggunaan dana social di sepakati “ apabila kambing sudah melahirkan maka anak kambing di gulirkan pada orang lain”,itu sudah dilakukan oleh Pak lahmudin. Seiring dengan waktu kambing yang di pelihara pak lahmudin berkembang dan terus berkembang bertambah banyak, kambing yang lain di jual  sehingga membantu kebutuhan ekonomi keluarga dan sisa dananya di jadikan modal usaha.

Dari dana penjualan kambing ternak, pak lahmudin sudah membuat Warung Asongan yang menjual kebutuhan harian warga di sekitar, sehingga pak lahmudin yang awalnya hidup serba kekurangan, sekarang hidupnya sudah mulai sejahtera, terima kasih PNPM sudah membantu Kelurga saya keluar dari kemiskinan.


( Yunus Sudin Usu,SH- Sitti Nur Aisyah,ST Kecamatan Bulawa )


Jumat, 04 April 2014

Kecamatan Suwawa Selatan

IMPIAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL (KAT) DALAM MENEMBUS DEBU     
(Desa Molintogupo Kec. Suwawa Selatan Kab. Bone Bolango Prov. Gorontalo)
Sepenggal cerita tentang komunitas adat terpencil yang begitu terasing tanpa 


fasilitas pendidikan dan kesehatan, serta jalan tanah yang kerap menjadi penghambat bagi masyarakat Komunitas Adat Terpencil (KAT) yang sebagian besar berprofesi sebagai peladang Cabai dan Kemiri guna menjual hasil ladang mereka. Komunitas ini adalah bagian kecil dari satu Desa yang bernama Molintogupo yang berpenduduk sebanyak 1018 jiwa, yang terbagi atas 277 KK.

Kata Molintogupo berasal dari kata TOHUPO dalam bahasa Suwawa yaitu nama pohon kayu, sebagaimana cerita orang tua dulu bahwa orang yang berasal dari seberang sungai Bone kalau melewati tempat ini ceritanya lewat TOHUPO. Dengan berjalannya waktu, nama pohon TOHUPO itu menjadi nama satu Desa dan sudah disempurnakan menjadi MOLINTOGUPO.
Desa Molintogupo diresmikan menjadi Desa definitif yang terbentuk pada Tahun 1884 dengan Kepala Desa pertama bernama “ POGA MANOPO “ yang memerintah sampai dengan Tahun 1896.
Desa Molintogupo memiliki luas wilayah 5.866.037 km2 yang batas-batas wilayahnya antara lain;
a)    Sebelah Utara : Desa Alale Kec. Suwawa Tengah
b)   Sebelah Selatan : Desa Molotabu Kec. Kabila Bone
c)    Sebelah Barat  : Desa Libungo Kec. Suwawa Selatan
d)    Sebelah Timur : Desa Molintogupo Kec. Suwawa Selatan
Luas kemiringan lahan (Rata-rata) datar 29 Ha, ketinggian diatas permukaan Laut (rata-rata) 14m, Luas Lahan Permukiman 3199 km
Klimatologi Desa Molintogupo :
Suhu                   : 27 – 30 ˚C
Curah Hujan     : 2000/3000 mm
Dari sepenggal cerita itu muncul beberapa ide dari Pemerintah Kecamatan yang didukung oleh Pemerintah Kabupaten Bone Bolango, yang kemudian diteruskan ke Pemerintah Pusat dalam hal ini Departemen Sosial yang kebetulan mempunyai program yang sejalan dengan ide tersebut, agar kiranya kelompok masyarakat tersebut direlokasi ketempat yang lebih dekat dengan pusat Desa Molintogupo, agar lebih berkembang dan dapat berbaur dengan masyarakat lainnya. Karena sebelum Tahun 2012 masyarakat komunitas adat terpencil ini tinggal didaerah pegunungan hutan produktif, dimana lokasi tersebut harus ditempuh dengan waktu sekitar 3 hingga 5 jam perjalanan bagi komunitas tersebut.
Pada Tahun 2012 sekitar 50 KK  warga yang tinggal didaerah pegunungan hutan produktif direlokasi ketempat baru yang telah disediakan oleh pemerintah berupa lahan dan bangunan yang layak huni dan berjarak kurang lebih 1,5 Km dari pusat Desa Molintogupo yang nantinya menjadi daerah KAT atau Dusun IV Bubatuno yang pada Tahun 2013 telah berkembang menjadi 75 KK. Tapi sayang pembangunan hunian tersebut tidak diiringi dengan pembangunan sarana pendidikan dan kesehatan, serta infrastruktur jalan yang menunjang.
Pada Tahun 2012 lewat Program PNPM Mandiri PerDesaan Pemerintah Desa mangajukan usulan kegiatan sarana prasarana peningkatan jalan sepanjang 659 m dengan lebar  2,6 m dalam bentuk Proposal Usulan Kegiatan untuk Tahun Anggaran 2013. Alokasi Dana Kegiatan tersebut terdiri dari :
PNPM-MP   :   Rp.  227.290.000,-
Opr. UPK     :   Rp.       4.785.000,-
Opr. TPK      :   Rp.        7.177.000,-
Swadaya      :   Rp.        3.012.500,-
Total              :   Rp.   239.252.000,-         
Pada Tahun yang bersamaan usulan tersebut lolos verifikasi berdasarkan skala kebutuhan, kemenDesakan warga dusun IV Bubatuno (KAT)  dan masuk dalam skala prioritas Tahun Anggaran 2013.

Melalui komunikasi dan koordinasi yang baik antar pelaku tingkat Desa maupun tingkat kecamatan pelaksanaan pekerjaan peningkatan jalan ( rabat beton ) tersebut berjalan dengan baik. Dan melalui kegiatan ini juga beberapa KK miskin mendapatkan penghasilan tambahan karena terlibat langsung dalam kegiatan tersebut.
Kegiatan ini tidak mungkin terlaksana dan terealisasi dengan baik kalau hanya mengandalkan dana BLM, tetapi juga peran serta masyarakat dalam berswadaya sangat membantu penyelesaian kegiatan ini.
Dengan terselesaikannya kegiatan ini, masyarakat mendapatkan dampak yang positif berupa sarana pendidikan dan pelayanan kesehatan yang mudah dijangkau serta peningkatan pendapatan yang jauh lebih baik dari sebelumnya dikarenakan akses jalan yang menunjang.
Kedepan masyarakat masih menaruh harapan kepada Program  PNPM Mandiri PerDesaan untuk kelanjutan peningkatan Jalan Rabat Beton dan saluran drainase yang sekiranya dapat segera terwujud.


Pengirim Berita
Helena Sundah FT Suwawa Selatan, Alamat Facebook Klik Disini
Irwan Sakula FK  Suwawa Selatan, Alamat Facebook Klik Disini



Kecamatan Bone

1. Pembangunan Sarana Air Bersih (PAB) Desa Molamahu dan Desa Muara Bone, 
PAB Desa Molamahu
PAB Desa Muara Bone
Air merupakan sumber kehidupan , tanpa air mahluk hidup pasti mati...Sebelum tahun 2011 masyarakat di Kecamatan Bone sangatlah susah untuk memperoleh air bersih terutama untuk air minum, untuk memperoleh air bersih masyarakat harus membuat sumur gali dengan ketinggian diatas 25 Meter. dan biaya untuk membuat sumur tidak dimampui oleh masyarakat.
Dengan adanya PNPM Mandiri Perdesaan telah dibangun PAB diseluruh wilayah Kecamatan Bone masyarakat tidak kesusahan lagi dengan kebutuhan Air Bersih



Pengirim Berita :
Mariadi Lowa.FT Bone 2011
Alamat Facebook















......................................................................................................

SUKSES MODAL USAHA MELALUI SPKP

Bone. Kehadiran SPKP di Kec. Bone melalui PNPM Mandiri Perdesaan, ternyata
memberi angin segar buat masyarakat. Fatmawati Hadju, adalah salah satu warga
masyarakat di desa Muara Bone Kec. Bone Kab. Bone Bolango yang
memanfaatkan dana pinjaman SPKP melalui UPK. Fatma dahulunya berjualan
hanya dengan menggunakan fasilitas berupa gerobak, kemudian mengajukan
pinjaman melalui PNPM Mandiri Perdesaan untuk meningkatkan modal usahanya.
Setelah beberapa kali mendapatkan bantuan modal usaha, akhirnya saat ini
Fatma telah mampu membangun sebuah warung permanen dan memiliki fasilitas
yang cukup memadai.
Ditemui awak media Fatma mengakui bahwa usahanya dibangun dari nol dengan
pinjaman sebesar Rp. 500.000.-, melihat keuletannya, suami Fatma kemudian
membuatkan warung sederhana pada bagian depan rumahnya, dan turut
membantu usaha yang dirintis oleh Fatma.
Saat ini usaha fatma sudah sangat berkembang, Fatma berencana untuk
membangun sebuah toko kecil. Terimakasih kepada pengurus UPK yang telah
memberikan pinjaman kepada saya, alhamdulillah usaha saya telah berkembang
imbuhnya. (FB/05)

  Pengirim
Frengky Uloli
FK.Bone
Facebook
Bambang Mooduto
FT Bone
Facebook






Kamis, 03 April 2014

Kecamatan Suwawa Tengah

1. Penyampaian Laporan Masalah oleh Fasilitator Kecamatan Suwawa Tengah, hal ini dianggap salah satu yang terbaik dimana pelaporan masalah dibuatkan Kronologisnya. Sehingga permasalahan penyimpangan mudah dilakukan penanganan karena Pelaku Masalah, Penyebab Masalah, dan Proses Penanganan sudah tertuang didalam kronoligisnya
Sri Kiyanti Olii,FT Suwawa Tengah
Alamat Facebook

Untuk melihat dan download filenya 
klik disini