JALAN KEHIDUPAN DESA KEMIRI
Bonepantai. PNPM Mandiri Perdesaan telah berlangsung
dikecamatan Bonepantai sejak zaman PPK sampai dengan PNPM Mandiri Perdesaan, Desa
Kamiri telah terlibat dalam kegiatan PNPM sejak tahun 2009. Banyak hal yang
terekam dalam memori masyarakat kemiri sejak bergabung dengan PNPM Mandiri
Perdesaan yang pada masa itu desa kamiri merupakan desa yang terisolir sejak
dimekarkan, untuk menuju akses ke desa kemiri masyarakat harus menempu perjalan
sepanjang ± 3.000 m dengan berjalan kaki melewati hutan dan tanjakan yang tiada akhir. Bahkan desa kamari disebut juga desa diatas
awan.
Selama
kurun waktu 2009-2010 desa kamiri sangat susah mendapatkan kegiatan
sarana
prasarana ini diakibatkan karena akses menuju pusat desa sangat susah, untuk
berjalan kaki saja dibutuhkan waktu ± 5 jam tanpa istrahat. Yang lebih mengkwatirkan adalah dibidang
pendidikan dimana dipusat desa tersebut terdapat sekolah satu atap dimana
sebagain murid-muridnya menempuh perjalanan yang sangat jauh belum lagi guru-guru
berasal dari desa tongo yang berada didaratan. Jadi kadang-kadang ketika guru
sampai disekolah murid sudah tidak ada karena terlalu lama menunggu.
Pada Tahun 2010
desa
kemiri berpartisipasi pada PNPM Mandiri Perdesaan sejak saat itu yang menjadi
prioritas masyarakat adalah peningkatan akses jalan desa. Usulan
ini muncul pada saat MD sosialisasi, padahal seharusnya sesuai tahapan setelah
MD sosialisasi akan dilaksanakan Pegas untuk menggali permasalahan yang terjadi
di masing-masing dusun. Tapi karena persoalan akses jalan ini merupakan harga
mati bagi masyarakat maka kami sementara menampung usulan tersebut sambil
tahapan tetap jalan.
Ada hal menarik pada saat saya beru bertugas
di kec. Bone pantai, biasanya seorang fasilitator ketika bertugas pertama kali
mereka melapor ke camat, Pjok dan ke pemerintah desa setempat tapi ini tidak.
Saya baru memasukkan tas/barang-barang ke kamar. Pak under sebagai parnert
saya, mengajak kesebuah desa untuk manfasilitasi MD Sosialisasi saat itu pak
under menyuruh saya untuk bawa baju ganti karena takut hujan. Setelah kami
mulai masuk desa sudah mulai terlihat tanjakan yang akan menguras tenaga.
Karena saya baru dan tetap menjaga image jadi tidak memperlihatkan ketakutan
dan kekwatiran apakah saya bisa mendaki atau tidak. Ternyata saya baru sadar
kenapa pak under menyuruh saya bawa baju ganti ternyata ketika sampai dipusat
desa kami akan menganti pakaian karena sudah basah oleh keringat. Kami mulai
mendaki sekitar jam 9.00 dan sampai dipusat desa sore hari dengan kondisi baju
yang basah dan tenaga yang tinggal separuh. Tapi semua terhapus dengan senyuman
anak-anak serta masyarakat yang antusias mengikuti musyawarah desa sosialiasi.
Dan ketika perkenalan sudah selasai, saya menginstruksikan kepada masyarakat
kalau ada pertanyaan, ternyata pertanyaan satu yaitu “ bisa tidak kami
dibuatkan jalan” dan satu jawaban dari saya “ bisa” padahal saya belum tau
jalan mana yang diusulkan. Karena saya sudah merasakan bagaiaman susahnya
masyarakat berjalan kaki maka tdk ada alas an untuk tidak memprioritaskan dan
mendanai jalan tersebut.
Akses
jalan desa kamari keberadaannya sangat dibutuhkan masyarakat, disamping sebagai
sebagai aksen pertanian juga merupakan akses pendidikan karena dipusat desa
terdapat sekolah satu atap, dan menjadi permasalahan adalah guru-guru yang
mengajar berasal dari desa tongo yang letaknya di daratan. Jadi kadang-kadang
guru sampai di sekolah tapi murid-murid sudah pulang karena terlalu lama
menunggu dan masih banyak lagi permasalahan lainnya yang terjadi.
Tahapan
demi
tahapan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan untuk tahun 2010 masyarakat
kembali memprioritaskan pembangunan jalan, walaupun muncul
kekwatiran bahwa jalan tersebut akan mengalami kendala pada saat pelasaksanaan
nanti, karena jalan tersebut sudah berapa kali diusulkan tapi tdk bisa terdanai
karena medan yang sangat susah sulit apa lagi anggaran pnpm sangat terbatas.
Semua pelaku PNPM di tingkat kecamatan pesimis bahwa usulan terbebut bisa
dilaksanakan. Tapi karena kebutuhan dan keinginan masyarakat yang sangat besar,
maka kami beranggapan bahwa semua bisa dilaksanakan ketika semua pihak bisa
bekerja sama dan saling mendukung. Dan yang menjadi kendala juga bahwa selama
keberadaan PNPM di bone pesisir khususnya dan bone bolengo secara umum, belum
ada kegiatan yang serupa pernah dilaksanakan. Jadi kami harus bekerja keras
agar usulan tersebut bisa didanai dan dilaksanakan
Setelah
melalui tahapan demi tahapan dan akhirnya jalan tersebut menjadi prioritas dan bisa didanai dengan anggaran ± 250juta untuk tahun
anggaran 2010, pada tahun anggaran 2011 jalan tersebut mengalami peningkatan
yang di tahun 2010 hanya pembukan jalan dan penimbunan tahun 2011 mengerasan
jalan ( Rabat beton) dan setiap tahun mengalami peningkatan baik pembangunan
saluran. Untuk sekarang bukan hanya pejalan kaki yang menikmatai jalan
tersebut, roda dua juga sudah bisa sampai dipusat desa. Pelaku-pelaku pnpm
kecamatan bone pantai tidak perlu lagi bersusah payah untuk sampai dipusat desa
karena mereka sudah bisa mengendarai motor sampai ke lokasi desa tersebut,
tahun 2013 juga sudah dibangun Penyediaan air bersih untuk masyarakat di desa kamari
Dan inilah yang disebut “ jalan kehidupan “
Oleh : Mariadi Lowa,ST
Tidak ada komentar:
Posting Komentar